Pengaruh Isu Negatif Politik bagi Kesehatan Mental
Yosua A. Simamora - Pekerja Sosial Medis
Dimensi kesehatan mental tidak hanya berbicara tentang biologis dan psikologis saja, tapi juga hal-hal yang terjadi kepada suatu individu atau masyarakat. Peristiwa dan kontroversi politik, kebijakan pemerintah, dan kasus nasional dapat mempengaruhi kesehatan jiwa bahkan secara kolektif.
Ketika artikel ini ditulis beberapa isu nasional yang memanas sepanjang awal 2025 yaitu:
- Efisiensi anggaran pemerintah yang menimbulkan polemik;
- Makanan Bergizi Gratis (MBG) yang bermasalah;
- Korupsi pengolahan BBM dan praktik korupsi lain yang tiada henti;
- RUU yang banyak kritik dan penolakan tapi tetap disahkan;
- Proyek Strategi Nasional (PSN) yang merugikan masyarakat adat papua dan alam; serta MASIH BANYAK LAGI!
Pemberitaan kontroversi politik dan kebijakan pemerintah di media elektronik dan sosial media secara masiv dapat dikonsumsi dengan mudah oleh masyarakat dengan berbagai umur membuat seseorang perlu dengan kebijaksanaan memilah pilihan antara perlu up to date dengan isu dan kejadian nasional atau memilih meredam pemberitaan negatif untuk membuat keadaan mental nya tetap stabil.
Stres adalah respon terhadap stresor (ancaman atau tantangan) yang dialami. Individu bahkan masyarakat kolektif akan merespon stres untuk beradaptasi dan memobilisasi dampak negatif dari stresor. Namun sayangnya, “stres politik” menjadi hal yang tidak bisa dijamah dan diprediksi masyarakat awam, akhirnya hal ini hanya menjadi imbas yang harus ditelan mentah-mentah.
Hal ini sangat disayangkan, para pemangku kepentingan di eksekutif, legislatif, dan yudikatif yang juga banyak yang “dipilih warga” malah membuat kebijakan yang tidak pro masyarakat. Bahkan kebijakan yang sudah dikritik dan ditolakpun anehnya masih tetap dijalankan. Hal ini menjadi alasan betapa pemerintah menjadi stresor negatif bagi kesehatan warganya.
Dalam penelitian Ford, dkk (2023) menjelaskan bahwa pemberitaan tentang peristiwa politik sehari-hari membangkitkan emosi negatif. Responden yang mengalami lebih banyak emosi negatif terkait politik melaporkan kesehatan psikologis dan fisik harian yang lebih buruk secara rata-rata, tetapi mereka juga melaporkan motivasi yang lebih besar untuk bertindak atas dasar politik dengan melakukan hal-hal seperti menjadi sukarelawan.
Dalam sebuah penelitian yang dilakukan pada tahun 2019 (dalam Smith, 2022), hampir 40 persen orang Amerika mengatakan bahwa politik adalah sumber kecemasan yang signifikan, insomnia, dan bahkan pikiran untuk bunuh diri. Dampak negatifnya lebih menonjol pada mereka yang masih muda, terlibat secara politik, atau menentang pemerintah.
Paparan stres politik yang terus-menerus telah dikaitkan dengan peningkatan risiko kecemasan, depresi, dan pilihan gaya hidup yang buruk, serta penurunan kesehatan medis secara umum. Bagi individu dengan kondisi gangguan kesehatan mental, seperti kecemasan atau depresi, isu politik dapat memiliki dampak yang lebih besar. Melindungi diri dari stres politik dapat membantu meningkatkan kesejahteraan, tetapi juga mengorbankan keterlibatan dan aktivitas dalam demokrasi.
Dilansir dari Newport Institute 8 Cara Mengatasi Dampak Politik terhadap Kesehatan Mental
1. Kendalikan apa yang Anda bisa
Tetapkan batasan yang sehat untuk diri sendiri. Kendalikan informasi yang anda konsumsi dan tetapkan apa yang dapat anda lakukan. Salah satu contoh yang bisa anda lakukan yaitu menjadi sukarelawan untuk kegerakan isu sosial ke LSM atau lainnya. Untuk kebutuhan kesehatan mental pribadi anda bisa membuat jadwal harian untuk perawatan diri (self care), atau bertemu teman secara teratur.
2. Optimalkan kekuatan Anda
Manfaatkan keterampilan dan kualitas unik Anda untuk mengatasi dan mengubah cara pandang terhadap stres. Lihat ke belakang untuk melangkah maju, dengan mengingat apa yang berhasil di masa lalu saat Anda menghadapi stres yang hebat, dan terapkan strategi tersebut. Dalam satu studi tentang strategi penanganan selama COVID, penerimaan, humor, dan kemampuan untuk membingkai ulang situasi yang menegangkan semuanya dikaitkan dengan kesehatan mental yang lebih baik.
3. Perhatikan asupan media Anda
Di tengah perkembangan politik, mungkin sulit untuk menjauh dari berita dan media sosial.. Namun, terus-menerus membaca berita negatif dapat melelahkan dan membangkitkan emosi negatif. Membatasi paparan Anda dapat membantu mengurangi dampak politik terhadap kesehatan mental.
4. Tetaplah pada saat ini (mencoba mindfull)
Ketika sistem saraf kita dalam keadaan waspada tinggi dan kita merasa tidak yakin tentang masa depan, kita cenderung meramalkan hasil terburuk. Mindfullness dapat menjadi intervensi yang ampuh untuk keluar dari respons stres. Latihan meditasi teratur; gerakan penuh perhatian, seperti yoga; atau sekadar menarik napas dalam-dalam beberapa kali dapat membantu tubuh dan otak kembali ke saat ini.
5. Gunakan ini sebagai kesempatan untuk mengevaluasi ulang
Penelitian menunjukkan bahwa angka pernikahan, kelahiran, dan perceraian meningkat setelah peristiwa traumatis. Itu karena pergolakan besar, khususnya yang mengancam kesehatan dan kesejahteraan kita, sering kali memaksa kita untuk mempertimbangkan kembali apa yang paling penting. Politik dapat memberikan sudut pandang untuk menilai kembali nilai-nilai, hubungan, dan tujuan seseorang, dan memperbaiki arah jika perlu.
6. Tangani kesedihan dan kehilangan
Agar dapat melangkah maju setelah perkembangan politik yang secara signifikan memengaruhi kondisi pikiran Anda, ada baiknya untuk mengakui dan menangani kesedihan. Ini dapat mencakup berhubungan dengan orang lain yang merasakan hal yang sama, mencari perspektif dari mentor, dan/atau mengakses bantuan dari profesional kesehatan mental
7. Prioritaskan perawatan diri
Selama masa pergolakan, baik internal maupun eksternal, perawatan diri—menghabiskan waktu di alam, berolahraga secara teratur, kebiasaan makan sehat, dan cukup tidur—sering kali terabaikan, sehingga meningkatkan tingkat stres kita. Memprioritaskan aktivitas dan rutinitas ini dapat secara signifikan mendukung kemampuan kita untuk mengatasi masalah sekaligus membangun ketahanan.
8. Manfaatkan jaringan dukungan Anda
Penelitian menunjukkan bahwa hubungan dan koneksi sosial kita adalah pendorong kebahagiaan yang paling kuat sepanjang hidup kita. Jadi, ketika kita berjuang melawan dampak politik terhadap kesehatan mental, penting untuk memanfaatkan koneksi ini untuk mendapatkan kekuatan dan stabilitas. Anda dapat saling mendukung dalam menemukan jalan keluar.
Banyak hal yang tidak bisa ubah, namun banyak hal pula yang bisa kita lakukan dan kendalikan sebagai wujud memprioritaskan kesehatan mental di tengah isu politik yang memanas.
Sumber:
The Political is Personal: The Costs of Daily Politics,” by Brett Q. Ford, PhD, Matthew Feinberg, PhD, and Bethany Lassetter, PhD, and Arasteh Gatchpazian, University of Toronto, and Sabrina Thai, PhD, Brock University. Journal of Personality and Social Psychology
Smith KB, Hibbing MV, Hibbing JR (2019) Friends, relatives, sanity, and health: The costs of politics. PLoS ONE 14(9): e0221870. https://doi.org/10.1371/journal.pone.0221870
Political Stress and Its Impact on the Physical and Mental Health of Citizens. Warren, Clarisse. The University of Nebraska - Lincoln ProQuest Dissertations & Theses, 2022.
https://www.newportinstitute.com/resources/mental-health/mental-health-impact-of-politics/ diakses pada 19 Maret 2025